Kegiatan untuk merajut persahabatan dan kebersamaan di SMAN 2 Sungai Tarab di Desember 2024, family gathering. Dilaksanakan dari tanggal 14 sampai dengan 17 Desember 2024 selama 4 hari dengan destinasi wisata air terjun Aek Sijernih di Tapanuli Selatan dan Masjid Agung Syahrun Nur dan menara pandang Sipirok Tapanuli Selatan, dilaksanakan pada hari kedua. Hari pertama dihabiskan dengan perjalanan menuju destinasi itu selama kurang lebih 12 jam. Perjalanan lancar meskipun ada sedikit kemacetan di jalan. Kami rombongan yang terdiri dari 11 keluarga berangkat dengan bus pariwisata milik Pak Wandi dari kampung Baru, yang terletak di belakang sekolah kami. Sopirnya Pak Wandi dan Pak Leo yang sudah cukup tangguh dalam membawa mobil. Perjalanan dinikmati oleh para peserta.
Pada hari kedua perjalanan dilanjutkan ke Pekanbaru melewati jalur Pangkal Pinang, Dumai dan lanjut lewat tol sampai di Rumbai. Perjalanan ini dilaksanakan pada malam hari, kami sampai di rumbai jam 08.00 pagi. Setelah sarapan pagi kami mengunjungi Asia heritage yang ada di rumbai.
Tempat yang pertama dikunjungi yaitu museum juang. Di dinding depan museum ini ditemui kata bijak dari bung Karno; hadapkan kepada saya 10 pemuda akan ku guncang dunia. Selanjutnya masuk ke hutan terlarang yaitu dinosaurus forest, mengingatkan pengunjung pada dunia dinosaurus, patung-patung hidup yang seolah-olah ada sangat dinikmati oleh anak-anak. Selanjutnya naik kereta ke bukit klenteng, kampung rumah China, rainbow slide, dan ice cream counter dengan nuansa China. Anak buk Upik, Bilqis yang paling berani main rainbow slide. Buya Zul tidak mau ketinggalan ikut main rainbow slide. Dimaklumi saja karena ia masih kids dan under 60 kg.
Turun kembali pakai kereta ke destinasi lainnya mau naik perahu, tapi tidak jadi karena petugasnya masih istirahat. Selanjutnya kami ke kampung Jepang, dan memang seolah-olah berasa di Jepang. Selanjutnya dibawah terik matahari dan panasnya Pekanbaru, kembali menaiki tangga ke musium destinasi awal sambil berpayung-payung. Ada jasa pinjam payung di sini lho, eee siapkan saja uangnya. Buk Devi berkata di status FB-nya, cari duit susah, menghabiskannya gampang. Benarkan?.
Di musium, ada foto-foto 3 dimensi dari tokoh-tokoh kartun Jepang. Kita bisa berfoto juga didekatnya, look like him. Karena perjalan sudah jauh dan melelahkan, pengunjung bisa menukarkan kupon minumnya air teh es lemon. Melepas dahaga. Mau keluarnya, pengunjung diarahkan ke satu pintu oleh tanda panah yang nyatanya didalamnya adalah toko oleh-oleh dari negara-negara di Asia.
Sungguh hebat creatornya yang bisa menyulap hutan Rumbai jadi tourist destination dan tempat belajar tentang kebudayaan negara di Asia terutama China and Japan.
Adventure selanjutnya mencari makan siang dan terdampar di Rumah makan Bareh Solok. Uah, enak nian masakannya. Trus bus kami menyusuri jalanan macet Pekanbaru untuk Sampai di Hotel. Mandi, istirahat, sholat, ngumpulkan energi untuk melanjutkan petualangan malamnya shopping, just window shopping, and having dinner there. Ada juga dari kita-kita yang dijumpain oleh sanak yang domisili di kota Lancang kuning ini. Hujan malam menemani tim kami kembali ke hotel. Sleep well tuk charging for tomorrow trip.
The day of trip, diawali dengan have breakfast, berkemas-kemas barang, ninggalin hotel dan jemput Mimi Rini and geng kerumah familynya yang dapat free accomodation. Then ngunjungi pasar bawah, yang dulu terkenal dengan barang-barang antik, namun now saat kami kesana tidak dijumpai karena pasarnya on renovation. Ya paling tidak ada knowledge lah. Then pak sopir, driver ganteng bawa kami ke pusat oleh-oleh Pekanbaru di kawasan Arifin Ahmad. Ya, bertambah lah isi mobil sekeluar dari tokonya dan berkurang isi dompet ataupun account. Trus menyusuri jalan-jalan di Pekanbaru yang niat hati admin mau ke UNRI, almamater penulis, namun Allah SWT berkehendak lain. Jalan, gerbang masuknya sudah terlewat 2 kali. Maklum aja deh, Pekanbaru ramai mobil dan kendaraan lainnya. Jangan sedih kak penulis. Masih ada hari esok.
Tujuan selanjutnya beli kripik nenas, nangka, salak or even buah nenas betulan. Trus naik tol, cek sudah selesai apa belum dan keluar di gerbang tol XII koto kampar, isi perut di Rumah makan Kurnia dan terus ke destinasi terakhir ke Candi Muara Takus. Meskipun sudah sore, dan sedikit hujan tidak mengurangi semangat peserta untuk turun berfoto-foto ria, tambahan referensi FB pro, colek Bu kepsek. Aduh sampai nyasar juga. Kalau siang dan hari cerah nyasarnya, mau juga diteruskan nyasarnya. Senggol driver Wandi dan Leo.
Ini cerita perjalanan pulang lagi, masih disempatkan sholat di mesjid Simpang Kapua Sambilan dengan terapi ikannya. Tapi sayang hari hujan. Lanjut gais. Dengan limited petrol, dan sedikit subsidi petrol jalanan, akhirnya sampai di Barulak petrol station dan diisi full lagi disana dengan persediaan cadangan sampai habis. Yang cerita teman-teman, perjalanan dilengkapi juga dengan tukar ban serap karena kempes. Namun saking nyenyak ya tidur, penulis tidak menyadari itu. Alhamdulillahirobbil’alamin, perjalanan kami lancar dan menambah satu halaman pengalaman dan rasa di hati peserta semua. Sampai jumpa dilain waktu, tempat dan kesempatan.
